Kamis, 21 Maret 2013

Sejarah Ayam Cemani

Ayam Cemani Hitam Legam
sumber gambar : ayamcemania.blogspot.com
Asal-usul ayam cemani sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti. Ada dua versi yang beredar di masyarakat mengenai asal-usul ayam cemani, yaitu versi Tjokromiharjo dan versi Makukuhan. 

Versi Tjokromiharjo 

Versi ini menyebutkan bahwa ayam cemani pertama kali diperkenalkan oleh Kepala Desa Kalikuto, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang yang bernama Tjokromiharjo. Tjokromiharjo semasa hidup mencurahkan perhatiannya pada bidang peternakan. Menurut Majalah Minggu Pagi tanggal 7 Juni 1959, Tjokromiharjo mendapat pengetahuan peternakan dari kursus-kursus yang diadakan oleh Dr. Douwes Dekker pada tahun 1919 di Bandung dan hasil korespondensinya dengan ahli perunggasan dari Colorado bernama Mr. Schelter. Ayam Cemani bukan berasal dari daerah Kedu tetapi hasil persilangan dari beberapa generasi ayam Dorking dari Inggris yang dibawa oleh Raffles tahun (1811 - 1816) dengan ayam kampung dari daerah Dieng, Jaawa Tengah dan hasil keturunan kawin silang tersebut menyebar sampai ke daerah Kedu dan sekitrnya. 

Versi lainnya menyebutkan bahwa ayam cemani milik Tjokromiharjo bukanlah asli ayam kedu, tetapi merupakan hasil kawin silang antara ayam kampung dengan ayam australop, yang penyilangannya dilakukan sendiri oleh Tjokromiharjo.

Versi Makukuhan

Versi Makukuhan menyebutkan bahwa legenda keberadaan ayam Cemani dimulai pada saat berakhirnya Kerajaan Majapahit dan dibawa ke Kerajaan Demak oleh Ki Ageng Makukuhan. Suatu ketika, saat bertapa di wilayah Kedu, beliau diminta untuk mengobati penyakit putra Panembahan Hargo Pikukuh yang bernama Lintang Katon menggunakan ayam piaraannya. Cerita ini melegenda di daerah Kedu dan sekitarnya sampai sekarang, dan ayam cemani dipercaya memiliki kekuatan magis. 

Menurut para sejarahwan Jauhari (1987) menyatakan bahwa ayam cemani merupakan sisa ayam purba yang masih dapat ditemukan di daerah Kedu, Jawa Tengah. Pertama kali dipamerkan pada tahun 1924 di Pekan Raya Surabaya dan dikenal sebagai ayam hitam. Pada tahun 1926 kembali ayam hitam tersebut dipamerkan dalam kontes Pekan Raya Semarang dan pada waktu itu ayam hitam tersebut resmi diberi nama ayam kedu. 

6 komentar:

  1. terimakasih infonya http://ayamcemani-kedu.blogspot.com/2015/01/jenis-jenis-ayam-cemani.html

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas informasinya kak :) Mohon pencerahannya kak, soalnya ingin punya ayam hitam juga.. hehe

    Apakah Jenis ayam hitam selalu menjadi jawara seperti penjelasan yang ada pada artikel ini kak ? https://pemainayam.club/ayam-bangkok-hitam-jawara-yang-mematikan/

    BalasHapus
  3. AGENS128 Adalah Situs Judi Online Taruhan Sepak Bola, Casino, Sabung Ayam, Tangkas, Togel & Poker Terpopuler di Indonesia
    Pasang Taruhan Online Melalui Agen Judi Terpercaya Indonesia Agens128, Proses Cepat, Banyak Bonus, Online 24 Jam dan Pasti Bayar!
    Sabung ayam
    sbobet online
    casino online
    tembak ikan
    daftar bisa langsung ke:
    LINE : agens1288
    WhatsApp : 085222555128

    BalasHapus
  4. Saya cari ayam cemani 081366348523 no saya

    BalasHapus